ARAHNUSANTARA, BERAU-“Komunitas Masyarakat Terpencil (KAT) harus diberi perhatian khusus, tidak ada alasan apapun untuk tidak memperhatikan mereka, ditengah keterbatasan yang melanda.”
Di tengah hiruk pikuk masyarakat kabupaten Berau yang saat ini hidup dan tinggal di tengah perkotaan. Ada sebagian warga lainnya yang hidup di wilayah terisolir, seperti perkampungan tersembunyi di wilayah bantaran arus sungai sampai hutan dalam.
Hal ini membuat pemerataan hak untuk menikmati fasilitas premier seperti listrik dan air masih terbatas, bahkan cenderung tidak ada.
Hal ini membuat KAT harus terbiasa bertahan di tengah kurangnya fasilitas utama demi bertahan di tengah keterbatasan akses, umumnya secara administrasi warga KAtT tidak memiliki status kependudukan, bahkan tanah yang ditinggali pun adalah status hibah dari pemerintah.
Akses menuju tempat merekapun terbilang sangat ekstrim, terkadang melewati derasnya aliran sungai sampai menembus hutan belantara nan lebat, sehingga program daerah yang akan di salurkan ke masyarakat KAT Akan terhambat,
Hal ini disampaikan juga oleh Anggota Komisi II Suriansyah saat di temui awak media beberapa waktu lalu.
Politisi partai Hanura ini menjelaskan kehidupan masyarakat KAT sangat memperihatinkan, padahal sudah sejak lama mereka bermukim si tanah hibah pemerintah tersebut.
Dirinya mendorong agar pemerintah menghibahkan tanah tersebut ke kampung/desa terdekat agar program yang tersalur dari APBD dan APBN dapat dirasakan melalui desa ke Masyarakat KAT ini.
“Seperti di beberapa Daerah KAT di Teluk sumbang dan beberapa wilayah lain. Mereka butuh bantuan dari pemerintah, jadi untuk memudahkan distribusi yang legal. Maka wilayah dimaksud harus di hibahkan dari pemerintah ke kampung terdekat.”tandasnya.-(*FJR) (ADV)
















