ARAHNUSANTARA, TANJUNG REDEB- Menjelang hari raya iduladha yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi, sejumlah lapak hewan di jalan Haji isa 3 tampak sepi pengunjung.
Hal ini di konfirmasi salah satu pedagang lapak hewan kurban yaitu bapak Asriansyah, dirinya menjelaskan penjualan sapi dan kambing pada tahun ini cenderung menurun.
Salah satu faktor yang terjadi ialah harga hewan kurban yang tinggi dari tahun sebelumnya.
Untuk harga sapi sendiri menurut Asriansyah berkisar diharga 18 juta untuk ukuran sedang sampai 50 juta untuk ukuran besar.
Terlihat juga sapi yang di jajakan di lapak milik Asriansyah dari 30 ekor sapi dan 20 ekor kambing hanya 30 persen yang sudah diberi tanda yang berarti sudah siap dimiliki oleh pembeli.
“Biasanya sapi atau kambing yang ada, 2 minggu sampai seminggu sebelum lebaran haji ini, sudah dimiliki oleh pemiliknya, yah jangankan habis, separuh dari jumlahnya pun belum ada,”tandasnya.
Asriansyah juga berujar, tahun lalu penjualan hewan kurban sangat signifikan naik dari tahun ini dikarenakan adanya musim politik, menurutnya momentum itulah penjualan dilapak-lapak hewan habis terjual.
Sementara itu, Sri Rahayu yang merupakan Pengawas Mutu Hasil Pertanian juga Peternakan di Distanak Kabupaten Berau Menjelaskan sapi dan kambing yang masuk ke Berau, didominasi dari daerah Sulawesi dan pulau Jawa.
Menurutnya daerah ini selain letak geografis yang dekat dari pulau kalimantan, Standar oprasional menjadi nilai plus saat melakukan diagnosis penyakit pada hewan.
“Untuk sapi banyak dari Pulau Sulawesi, sedangkan kambing didatangkan dari Pulau Jawa yaitu Malang, karna kedua daerah ini sudah terbukti untuk melakukan uji kelayakan hewan kurban dan siap dikirim ke Berau, jadi kami dari dinas merekomendasikan dua pulau ini.,”jelasnya.
Rahayu juga menilai jumlah sapi dan kambing yang dikirim tahun ini menurun dari tahun sebelumnya, faktor utama ialah daya beli dan harga yang mahal sehingga permintaan dari pelapak hewan anjlok.
Dari jumlah sapi dan kambing yang didatangkan tahun ini (2025) menurut data pertanggal (27/5/2025) sebanyak 1674 sapi yang berasal dari luar dan lokal, sedangkan untuk kambing sebanyak 775 ekor.
Untuk tahun 2024 jumlah sapi yang masuk sebanyak 1859 ekor dan kambing sebanyak 903 ekor, yang digabung dari jumlah kambing luar dan juga lokal, Dari 100 persen jumlah yang ada, hanya 10 persen hewan kurban dari peternak lokal, dan penurunan suplay hewan kurban ke Berau sebesar 12 persen dari tahun 2024 ke 2025.(*FJR)