Scroll untuk baca artikel
Iklan 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

“Gait NGO” Suaran Menjadi Mine Project Pemerintah Atas Ekspansi Tambak Udang Windu

218
×

“Gait NGO” Suaran Menjadi Mine Project Pemerintah Atas Ekspansi Tambak Udang Windu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

ARAHNUSANTARA, TANJUNG REDEB- Dalam rangka mendukung program pemerintah Kabupaten Berau, Salah satunya yakni meningkatkan pariwisata berbasis masyarakat, digelar agenda Forum Grub Diskusi (FGD) Terkait aksi perubahan kawan baik, Kolaborasi pengelolaan budidaya udang windu berbasis daerah.

Example 300x600

Kegiatan tersebut diadakan di ruang rapat Dinas Perikanan Kabupaten Berau, Selasa (29/4/2025).

Sekertaris Dinas Perikanan Yunda Zuliarsih mengatakan udang windu ialah komoditi yang produksinya harus dengan pengelolaan atau kelompok.

Udang windu terkenal karna ukurannya yang besar, dan mempunyai rasa daging yang manis, Serta bernilai ekonomi tinggi.

Yunda berujar ada beberapa kawasan yang telah dirinya dan tim survey terkait persiapan untuk membuka atau ekspansi tambak udang windu, seperti, Suaran, Pegat Batumbuk, dan Tabalar.

“Dari semua kawasan yang kita survey kami memilih kampung Suaran sebagai kawasan tambak budidaya udang windu ini karna beberapa faktor, selain kawasan budaya kehutanan yang menjadi kawasan hutan lindung, setelah tim melakukan kajian ulang, memang daerah suaran yang menjadi pilot project kali ini,” ujarnya.

Bedasarkan UUD No 23 tahun 2015 penentuan wilayah pengelolaan berbasis kelompok atau masyarakat di suatu kawasan, Menjadi haknya Pemerintah Provinsi, sehingga menurut Yunda ada beberapa kawasan yang tidak dapat dieksekusi oleh Pemerintah Daerah.

“Maka dari itu dengan hadirnya Mitra atau organisasi non pemerintah (NGO) dapat membantu pemerintah daerah dalam mengurus peningkatan SDM penyaluran bantuan kepada pihak pembudidaya dan administrasi lainnya”.

Menurut data dari Dinas Perikanan yang telah di keluarkan tahun 2022-2023 tercatat ada kenaikan jumlah panen udang windu sebanyak 30 persen dari 772 ton menjadi 1.008,5 ton/tahun.

Peningkatan ini sesuai dengan jumlah pembudidaya berau yang terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga menurutnya tingkat keberhasilan panen udang windu akan naik secara berkala atau stabil.

Sekertaris Dinas Perikanan ini pun berharap Program ini terus berkelanjutan dan dapat memberi manfaat kepada masyarakat luas, sehingga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berau sendiri.

“Jika hasil budidaya udang windu ini berhasil kita lakukan, maka dengan jumlah panen yang besar dan harga ekonomi yang tinggi, dapat menjadi komoditi ekspor, dan juga bisa mendatangkan investor yang ingin masuk ke berau, Terutama pada sektor tambak ini, pungkasnya. (*FJR)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *