ARAHNUSANTARA, TANJUNG REDEB- Peningkatan sektor pariwisata berbasis masyarakat terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Berau, melalui berbagai sektor.
Salah satunya budi daya tambak, komoditi hewan air lainnya. Tentu dalam realisasi yang relevan ialah membentuk kelompok tambak desa dalam upaya memperkuat jaringan atau siklus pasar.
Data yang diperoleh dari Dinas Perikanan. Akumulasi hasil Budidaya ikan tambak cenderung naik dari Semester 1 di 2024 sampai tengah Semeter 2025. Dengan estimasi waktu 6 bukan.
Sehingga Pemerintah optimis sektor tambak akan menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar kedepannya.
Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi II DPRD Berau Agus Uriansyah berkomentar Saat ditemui awak media dan melayangkan pertanyaan tersebut Selasa (28/10/2025)
Dirinya mendorong pemerintah untuk terjun langsung dan melihat potensi apa saja yang dapat dimanfaatkan di wilayah tersebut terutama soal budidaya tambak ini, dan membaca pasar sesuai permintaan.
“Terkadang Strategi Budidaya sudah matang, akan tetapi target pasar yang sulit untuk di temukan, apa lagi jika menyasar ekspor, otomatis ada permintaan tertentu yang harus dipenuhi. “jelas Agus kepada media.
Disisi lain, peningkatan kualitas Budidaya juga harus dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), agar potensi hidupnya sektor tambak atau budidaya ikan di Berau semakin tertata dengan menejemen yang baik.
Mulai dari sistem konstruksi tambak, pembibitan, pemeliharaan, panen sampai packing harus sesuai Standar Oprasional (SOP) yang baik, “mau pengiriman lokal atau ekspor, yang pasti tata kelola dan eksekusi dilapangan. Apakah sudah memenuhi standar atau harus ada evaluasi kembali,”pungkasnya.-(*FJR) (ADV)
















