ARAH NUSANTARA, GUNUNG TABUR- Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-55 Tingkat Kabupaten Berau Resmi Ditutup. Kegiatan ini telah berlangsung selama sepekan di Kecamatan Gunung Tabur sebagai tuan rumah.
Lutfie Hidayat selaku Camat Gunung Tabur sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara MTQ Ke-55 dalam laporannya menyampaikan penggunaan anggaran untuk kegiatan tersebut mencapai Rp1 Miliar lebih. “Ini sesuai dengan alokasi APBD 2024 Rp 1,2 Miliar,” sambungnya.
Lutfie menerangkan rincian anggaran antara lain digunakan untuk Belanja sewa arena MTQ, panggung, peralatan lighting, dekor panggung utama, sewa dua genset, serta perlengkapan tenda tarup dekorasi sebesar Rp 357 juta.
Lebih lanjut, dijelaskannya sebanyak Rp1,059 Miliar dialokasikan untuk makan minum kegiatan selama 7 hari untuk 639 kafilah dari 13 Kecamatan, 70 dewan hakim, panitia pelaksana termasuk acara pembukaan dan penutupan dan pawai ta’aruf.
“Makan dan minum disediakan oleh penyedia jasa yang ditunjuk melalui proses lelang, yakni PT Boga Sarana Jaya,” terangnya.
Selain itu, anggaran sebesar Rp59.950.000 juga terserap untuk perlengkapan di lima arena lomba lainnya. Percetakan baliho, spanduk, dan id card peserta maupun panitia sebesar Rp36.800.000.
Belanja hadiah juara piala, medali, piagam total Rp69.900.000 ribu. Belanja sewa Videotron dan sound system untuk penggunaan arena lainnya adalah Rp. 121 juta.
Kemudian, hadiah, piala, medali, dan piagam penghargaan sebesar Rp69.900.000, Dukungan teknis seperti penyewaan videotron dan sound system sebesar Rp121.000.000
Sementara itu, Untuk kebutuhan akomodasi, panitia menyewa 17 rumah bagi kafilah dan dewan hakim dengan alokasi sewa Rp5.000.000 per rumah. serta menyediakan natura sebesar Rp36.000.000 dan peralatan seperti televisi dan dispenser sebesar Rp15.000.000.
Belanja lainnya mencakup pengadaan kaos panitia, serta pemberian uang saku bagi para pengibar bendera, anggota paduan suara, penari, dan pelatih yang terlibat dalam kegiatan seremoni. Lutfie menyebutkan, dari keseluruhan anggaran, terdapat sekitar Rp43 juta yang dialokasikan untuk kebutuhan tersebut, meskipun biaya tak terduga belum dicantumkan dalam laporan awal. Ia menegaskan, laporan lengkap akan disusun dan diserahkan secara tertulis kepada pihak berwenang untuk keperluan pertanggungjawaban.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang syiar Islam dan pembinaan qari-qariah, tapi juga momen kebersamaan dan kebanggaan bagi masyarakat Berau. Laporan anggaran kami pastikan akan dibuat transparan dan akuntabel,” tutup Lutfie. (*FJR)