ARAHNUSANTARA, TANJUNG REDEB- Dalam memenuhi kebutuhan dan pasokan hewan qurban yang akan dilaksanakan kurang lebih dua minggu lagi, pemerintah melalui dinas Pertanian dan Peternakan melakukan inspeksi uji kesehatan dan kelayakan hewan kurban disemua lapak hewan di Berau.
Iwan Kadianto yang merupakan dokter hewan Dinas Tanaman Pangan Multikultural dan Peternakan menjelaskan, dirinya dan tim lapangan sudah melakukan pemeriksaan kelayakan hewan tersebut secara maksimal.
Hal utama dalam pemeriksaan ini adalah mengidentifikasi apakah ada potensi penyakit hewan menular: seperti penyakit antrak, penyakit mulut serta kuku, dan LSD yang bergejala yaitu benjolan disekujur tubuh hewan.
Kadianto menambahkan untuk hewan kurban seperti sapi dan kambing yang masuk ke wilayah Berau, sudah melalui proses karantina, baik sebelum dikirim dari daerah asal selama 21 hari, maupun saat sampai ditujuan selama 21 hari, jadi total karantina hewan tersebut selama 42 hari. Baru bisa di distribusikan ke para pelapak hewan.
“Kenapa harus karantina selama 42 hari.? Karna untuk mengidentifikasi kembali apakah ada gejala-gejala hewan tersebut terkena penyakit,” terangnya.
Dari prosedur dan proses karantina yang telah hewan lalui, dikonfirmasi ke awak media (22/5/2025), tidak ada hewan kurban yang masuk ke Berau terdampak penyakit, atau terinfeksi.
Sedangkan untuk prosedur penanganan hewan kurban dari peternak lokal, iwan menyampaikan bahwa Dinas Pertanian dan Peternakan sendiri sudah memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan yang tersebar di berbagai kecamatan, ada 6 UPT mulai dari Kecamatan Segah sampai Biduk-biduk.
“Untuk prosedur oprasional UPT Kesehatan Hewan dikampung, Mereka biasa melakukan kunjungan terhadap peternak lokal dan memeriksa kondisi hewan tersebut dan memberi vaksin hewan sampai mengambil sempel darah untuk diperiksa dilab, dari situlah tim UPT kami akan melakukan penjaringan dalam memastikan kelayakan hewan tersebut sebelum dilakukannya transaksi,”ungkapnya
Untuk pemeriksaan darah hewan dilap sendiri menurut Kadianto akan memakan waktu sedikit lebih lama, Karna sampel darah akan dikirim ke samarinda, Jadi dirinya berharap kedepannya pemerintah daerah dapat menyediakan lap khusus untuk uji kelayakan dan kesehatan hewan, Agar lebih maksimal dalam melakukan identifikasi penyakit pada hewan yang ada.
Kadiantopun meyakinkan masyarakat Berau untuk bertransaksi hewan kurban yang sudah beredar dengan tenang, karna tim kesehatan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Berau sudah melakukan pemeriksaan dan uji kelayakan secara maksimal disemua titik lapak hewan kurban yang ada.
“Saya berharap untuk masyarakat tidak usah khawatir dalam melakukan transaksi hewan kurban saat ini, Kami pastikan hewan kurban yang beredar sudah melalui prosedur pemeriksaan yang maksimal sesuai standar, dan tidak ada satupun hewan yang berpotensi terkena penyakit,”pungkasnya.