ARAHNUSANTARA, TANJUNG REDEB- Lanjutan dari beredarnya isu seringnya terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg (Gas Melon) yang hampir merata di seluruh Kabupaten Berau.
Akibatnya banyak hal terdampak. Terutama konsumen rumah tangga yang kerap kali kehabisan stock ketika ingin membeli Gas Melon di warung terdekat.
Efek kelangkaan Gas Melon di Berau sudah terjadi sejak lama, dan belum ada solusi kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan ini dari pihak pemerintah. Baik regulasi dari pendistribusian, pembagian ke pengecer, sampai ke tangan Konsumen.
Ditemui seusai rapat dengan para agen Gas Melon diruang Rapat Diskoperindag, Kabid Bina Usaha dan Perdagangan Hotman Silalahi menjelaskan, bahwasanya pihak pertamina pusat telah menerima surat dari beberapa Universitas.
Mereka melakukan kajian mengenai penentuan harga nasional. Gas LPG yang akan direalisasikan tahun 2026 mendatang berdasarkan masalah masalah yang ada dilapangan selama ini.
“Memang kita masih menunggu apakah pihak Pertamina akan menerima kajian tersebut atau tidak. Kami berharap juga jika disetujui, sebaiknya segera di konfirmasi ke pihak pemerintah,”terangnya.
Menurutnya, kondisi dalam pendistribusian Gas LPG juga menjadi pertimbangan hingga akan dilakukannya pemerataan gas LPG secara nasional. Dikarenakan kondisi geografis sebuah daerah atau perkampungan yang tidak semua bagus, seperti akses jalan.
Maka dari itu Penentuan harga nasional ini akan diberlakukan berdasarkan salah satu kajian yang ada.
“Beberapa kajian inilah yang akan menjadi penentu di tetapkannya harga LPG secara nasional, jauh dekatnya sama. Karna sudah disesuaikan dalam regulasi anggaran penetapan harga.’tandasnya.-(*FJR)
















