Scroll untuk baca artikel
Iklan 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

“Curah Hujan Yang Tinggi” Tanah Longsor Kembali Merenggut Hak Belajar Anak Sekolah Dasar Desa Gurimbang

245
×

“Curah Hujan Yang Tinggi” Tanah Longsor Kembali Merenggut Hak Belajar Anak Sekolah Dasar Desa Gurimbang

Sebarkan artikel ini

ARAHNUSANTARA, SAMBALIUNG- Curah hujan yang tinggi beberapa waktu kebelakang menyebabkan terjadinya Tanah Longsor di sejumlah titik. Salah satunya menimpa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Gurimbang, Kecamatan Sambaliung.

banner 325x300

Atas hal tersebut salah satu ruang kelas di SDN 001 Gurimbang tertimpa imbas dari tanah longsor. Menurut keterangan Tri Eni Nurhayati selaku Kepala Sekolah Dasar (SD) 001 Gurimbang tanah longsor tersebut sudah terjadi semenjak seminggu lalu. Namun pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (03/04/2025) Lalu.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pada saat kejadian tidak ada kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. “Karena memang ini masih libur, dan nanti anak sekolah baru masuk tanggal 9,” sambungnya.

Dikatakannya pula, selain ruang kelas yang jebol akibat tertimpa tanah longsor, meja, kursi, buku dan fasilitas lainnya juga ikut terdampak namun masih sempat diamankan oleh penjaga sekolah.

Selain itu, ia juga menyampaikan ketika terjadi hujan. Ada 3 ruang kelas yang tidak dapat digunakan sebab hujan mengakibatkan banjir sehingga dapat menggangu aktivitas belajar mengajar.

“SDN 001 Gurimbang ini ada 7 ruang kelas dengan total sekitar 90 siswa. Sehingga ketika banjir ada 3 ruang kelas yang tidak bisa dipakai karena banjir,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut. Wakil Bupati Berau, Gamalis bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Terkait baik dari Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Pekerjaan Umum meninjau langsung SDN 001 Gurimbang pada Sabtu (05/04/2025).

Dalam kesempatan tersebut Gamalis secara langsung melihat satu ruang kelas yang rusak parah akibat tanah longsor. “Kerusakan hanya 1 ruang kelas dan cukup parah,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan Pihaknya akan segera melakukan koordinasi terkait dengan bukit yang berada dibelakang sekolah tersebut. Sebab terdapat lahan milik masyarakat.

BACA JUGA:  Kepanikan bank mereda di Wall Street. Selanjutnya: Kepanikan Fed

“Kita akan melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk melihat status lahan milik masyarakat, kemudian akan kita kerjakan.

Sementara itu, terkait dengan penanganan gedung seperti perbaikan dan revitalisasi, dijelaskannya akan menggunakan anggaran perubahan tahun 2025. “Untuk gedung kita menunggu anggaran perubahan yang akan kita agendakan nanti mengingat hal ini bersifat urgensi,” tutupnya. (*FJR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *