ARAH NUSANTARA, TANJUNG REDEB- Masalah suplay Gas LPG 3 kilo (Gas Melon) kembali menjadi polemik di masyarakat.
Hari ini Senin (29/9/2025) Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kembali melakukan Rapat dengan para agen lokal, untuk menanggapi persoalan yang tak pernah selesai ini.
Pembahasan yang difokuskan kali ini ialah distribusi Gas 3 kilo ke rumah tangga yang dinilai penjualannya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Adapun masalah kebocoran gas yang di penjual belikan para penyalur untuk melayani konsumen rumah tangga, ini merupakan keluhan baik dari penyalur maupun konsumen.
Hal ini dikarenakan Standar Oprasional (SOP) penyaluran yang kurang dari pihak pangkalan, sehingga untuk menjaga kualitas visual gas menjadi kurang baik saat sampai ke konsumen rumah tangga.
Hotlan Silalahi Kabid Bina usaha Perdagangan menjelaskan, upaya terus dilakukan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga Gas Melon.
“sweeping sudah kami lakukan terutama di 4 Kecamatan Kota. Ada sebagian yang menjual seusai HET, tapi ada juga yang lebih tinggi, jika ada kami akan beri himbauan kepada mereka.”jelas Hotman
Dirinya juga mengingatkan kepada pada penyalur Gas Melon untuk menjual ke beberapa sasaran konsumen utama, seperti Petani, Rumah tangga,dan UMKM.
Langkah kongkrit juga sudah dilakukan oleh pihak Diskoperindag yaitu berkoordinasi dengan beberapa Mitra Kerja yang ada, untuk menemukan solusi Gas Melon yang sering bocor saat Didistribusikan ke konsumen, seperti memperketat SOP suplai, dan Perbaikan Fisik Gas Secara Bertahap oleh Pertamina.
“Respon Mitra kita sangat baik dan siap bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan fisik Gas Melon secara continues yakni 3000 tabung per bulannya.”tandasnya.-(*FJR)
















