ARAH NUSANTARA, TANJUNG REDEB- Ditengah efisiensi yang terjadi, membuat aliran anggaran menjadi terbatas, baik dari pemerintah pusat ke provinsi, dan provinsi ke pemerintah daerah.
Akibatnya beberapa kegiatan yang bersifat berlebihan harus ditiadakan sementara sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan. Karna keterbatasan anggaran ini.
Hal ini sempat disinggung oleh Bupati Berau Sri Juniarsih saat menghadiri kegiatan dilingkup Pemkab beberapa waktu lalu.
Dirinya menjelaskan imbas dari efisiensi ini sangat berpengaruh diberbagai sisi, mulai dari acara seremonial di lingkungan pemerintah, sampai aparat desa, atau acara peringatan Kampung.
“100 juta itu adalah anggaran yang telah dianggarkan oleh Pemerintah kepada Kampung-kampung yang ada, saya harap jangan mengadakan acara berlebihan, mending anggarannya dipakai untuk mengembangkan kampung,” tegasnya.
Disisi lain, kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Kampung (DPMK) Tenteram Rahayu menjelaskan. Anggaran yang dikelola oleh suatu Kampung cukup besar, butuh ketelitian dalam pengalokasian anggaran, seperti pengembangan kampung, atau menambah inventaris desa. Demi kemajuan sistem administrasi yang lebih baik.
“Dana yang masuk memang harus di kelola baik untuk memajukan kampung, daripada mengadakan acara perhelatan yang berlebihan,” Tandasnya.
Akan tetapi, itu tidak menjadi masalah. Jika memang perhelatan acara kampung ini ditopang dengan pihak ke-3 seperti bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) atau lembaga tertentu.
“Jika memang ada bantuan dari pihak lain. Silahkan saja di gelar kampung, akan tetapi anggaran yang telah di tetapkan oleh pemerintah tetap terbatas, dan diperuntukkan untuk memajukan desa,”jelas Tenteram Rahayu.-(*FJR)
















