
Dalam kesempatan itu, Gamalis menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim penilai. Menurutnya, penilaian ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan.
Sebelumnya, pada 2024, Berau berhasil meraih peringkat kedua se-Kalimantan Timur dalam bidang tersebut.
“Sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbesar, Berau memiliki ekosistem laut yang sangat potensial. Tahun 2024 tercatat produksi hasil laut mencapai 33,5 ton, dan hingga semester pertama sudah mencapai 13,9 ton,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Pemkab Berau terus berkomitmen mengembangkan sektor perikanan melalui berbagai program, di antaranya pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya. Untuk memperkuat program tersebut, pemerintah daerah juga menjalin kerja sama dengan mitra pembangunan seperti Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Blueseed Indonesia.